Definisi Karir
Para ahli mendefinisikan karir sebagai tahap-tahap
perkembangan pengalaman kerja seseorang selama masa kerjanya (Jeral Greenberg,
1995). Karir didefinisikan pula sebagai
posisi yang dipegang individu dalam suatu jabatan di suatu perusahaan dalam
kurun waktu tertentu atau seluruh pekerjaan yang dimiliki/dilakukan oleh
individu selama masa hidupnya. Selain itu, karir juga dapat dilihat sebagai
tingkat kemapanan kehidupan seseorang setelah mencapai tingkatan umur tertentu
yang ditandai dengan penampilan dan gaya hidup orang tersebut.
Tahapan-Tahapan Karir
1.
Fase awal/fase pembentukan menekankan pada
perhatian untuk memperoleh jaminan terpenuhinya kebutuhan dalam tahun-tahun
awal pekerjaan.
2.
Fase lanjutan, dimana pertimbangan jaminan keamanan
sudah mulai berkurang, dan lebih menitikberatkan pada pencapaian harga diri dan
kebebasan.
3.
Fase mempertahankan, dimana individu
mempertahankan pencapaian keuntungan atau manfaat yang telah diraihnya sebagai
hasil pekerjaan di masa lalu. Individu telah merasa terpuaskan, baik secara
psikologis maupun finansial.
4.
Fase pensiun ini, kekuasaan dan tanggung jawab
individu menurun dan lebih menitikberatkan pada perencanaan strategis jangka
panjang, yakni mengidentifikasikan dan mendukung karir-karir penggantinya atau
orang kepercayaannya serta berinteraksi dengan orang-orang yang memiliki
peranan penting dari luar organisasi.
KONSEP MANAJEMEN
KARIR
Manajemen karir adalah suatu proses dimana organisasi
mencoba menyesuaikan minat karir individu dan kemampuan organisasi untuk
merekrut karyawan (Gutteridge, 1976). Sedangkan menurut reenhaus (1987),
manajemen karir adalah proses dimana individu mengumpulkan informasi mengenai
nilai, minat, kelebihan dan kekurangan keterampilan, mengidentifikasi tujuan
karir, mengimplementasi strategi karir yang meningkatkan kemungkinan bahwa
tujuan karir yang akan dicapai.
Manajemen karir dilakukan dengan membantu individu dalam perencanaan
karirnya dan mengembangan aktivitas untuk menjamin bahwa perencanaan karir
sesuai dengan kebutuhan organisasi. Jadi manajemen karir meliputi perencanaan
dan pengembangan karir individu dan organisasi.
Perencanaan karir
Perencanaan karir yaitu suatu proses dimana individu dapat
memilih tujuan karir serta jalan untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan
perencanaan karir, individu dapat menetapkan tujuan karirnya, dimana hal ini
akan mendorong individu tersebut untuk meraih jenjang pendidikan lebih lanjut,
pelatihan dan kegiatan pengembangan lainnya sehingga akan menambah jumlah
kualifikasi pelamar internal. Dengan demikian formasi pekerjaan dapat dipenuhi
secara internal, sehingga organisasi tidak perlu merekrut pelamar dari luar.
Kebutuhan dan kesempatan karyawan dan perusahaan dapat
disesuaikan dengan berbagai cara. Ada dua pendekatan yang dapat dilakukan dalam
perencanaan karir, yakni :
1. informal, yaitu: evaluasi kinerja, konseling karir.
Karakteristik dari evaluasi kinerja adalah untuk memberikan informasi bagi
pekerja tidak hanya seberapa baik mereka telah melakukan pekerjaan, tetapi
potensi apa yang dapat mereka capai di masa mendatang.
2. formal, yaitu: workshop, seminar dan pusat-pusat
pengembangan diri dan program pemberian bantuan dana pendidikan.
Tujuan dan manfaat perencanaan karir pada dasarnya adalah
(Veithzal Rivai, 2004) :
a. Meluruskan strategi dan syarat-syarat karyawan internal
(aligns strategy and internal staffing).
b. Mengembangkan karyawan yang dapat dipromosikan (develops
promotable employees).
c. Memudahkan penempatan ke luar negeri (facilitates
internacional placement).
d. Membantu di dalam keanekaragaman tenaga kerja (assists
with workforce diversity).
e. Mengurangi pergantian (lower turnover).
f. Menyaring potensi karyawan (taps employee potential).
g. Meneruskan pertumbuhan pribadi (furthers personal
growth).
h. Mengurangi penimbunan (reduce hoarding).
i. Memuaskan kebutuhan karyawan (satisfies employee needs).
j. Membantu perencanaan tindakan secara afirmatif (assists
affirmative action plans).